
Tapi saat ini tantangan serangan kimia, biologi maupun nuklir bukan tidak mungkin terjadi di Indonesia ini, coba kita lihat beberapa kasus. Pembuangan beberapa material kimia oleh beberapa negara tetangga ke negara kita tidak dapat kita hentikan begitu saja, begitu juga dengan beberapa radiasi yang terjadi di beberapa belahan bumi ini, dan yang terpenting apakah negara kita memiliki suatu tim guna ketanggapdaruratan untuk kasus ini.
Ada memang, di beberapa bagian dari departement atau kompartemen negara memiliki kepedulian yang mamadai untuk hal ini, kompi NUBIKA (NUklir BIologi dan KimiA) di zeni tempur angkatan darat, DEN JAKA (Detasement Jala Mangkara) di angkatan laut, DEN BRAVO di angkatan udara, DEN Teror 81 di angkatan darat dan DEN SUS 88 di kepolisian. Bukan itu saja banyak sekali lembaga sejenis di berbagai departemen seperti BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), PPK-DEPKES (Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan), dan PPB (Pusat Penanggulangan Bencana) milik Pemadam Kebakaran.
Seabrek emang yang telah ada, dan kesemuanya telah matang dengan konsep masing-masing lini, tapi ketika semuanya duduk bersama membicarakan bilamana serangan biologi itu datang....siapa yang menjadi penjuru. Siapa diantara seabrek lembaga yang telah matang ini bergerak. Sayang sekali bila ini bergerak sendiri-sendiri.
Negara ini adalah negara yang terletak didaerah tropis, yang tidak mungkin adalah senjata CBRN itu berasal dari kekayaan hayati kita sendiri, bukan dari aksi luar. Negara ini telah menyediakan materinya sementara orang yang tidak bertanggungjawab lah yang menggunakan, tapi saya yakin, negara ini memiliki suatu tali yang mampu mengikat erat kesemua lembaga bila ancamannya adalah negara yang kita cintai ini.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar