
Itulah istilah yang digunakan oleh orang ketika seseorang itu bersusah payah untuk mendapatkan sesuatu yang dicita-citakan, tapi saya cenderung tidak memperhatikan kata-kata bapak mertua tentang '....mburi'. Sebetulnya itulah suatu pertanda bahwa hari-hari inilah sudah memasuki definisi 'mburi' buat mbah surip, memang usia mbah surip saat ini telah memasuki 70 tahun akan tetapi saya tidak memikirkan kalau kemarin sore adalah senja terakhir buat mbah surip, dan sore kemarin adalah 'lemah mburi' yang mbah surip ambil.
Kehidupan adalah 'KADYO CAKRA MANGGILINGAN' yang berarti roda itu terus berputar, dan inilah yang dialami oleh mbah surip dalam kehidupan ini, sang kuasa telah memberinya suatu kesempatan untuk mengecap keberhasilan ya walaupun hanya dalam 1-2 bulan saja, tapi itu telah cukup untuk seorang surip.
Sebab gusti ingkang murbeng dumadi telah menetapkan kehidupan mbah surip setelah ini adalah 'BAWONO LANGGENG' dimana kekayaan dan ujian dia dalam hidup ini akan dibayarkan di alam setelah mati ini dan itu diunduh semua yang telah ditanam dalam hidupnya. Selain itu ALLAH telah berbaik hati dengan mengambil mbah surip karena cobaan yang tersulit adalah kemapanan, kenyamanan dan kekayaan.
Hingga tadi pagi 08.20 mbah surip koleps dan dibawa kerumah sakit Pusdikkes Jakarta Timur, hingga 10.30 mbah surip meninggal dunia bertepatan dengan bertabrakannya KRL jurusan Bogor.......selamat jalan mbah surip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar