Jumat, 26 Juni 2009

taukah kamu, plengkung jogja ada berapa.....

walau kamu orang jogja asli....aku sangsi kok kalau kamu semua tahu berapa jumlah plengkung (pintu keluar) dari keraton Yogyakarta. malah mungkin tidak ada yang tahu sama sekali, bahkan ketika saya coba kepada abdi dalem yang sudah sepuhpun beliau bingung, nah loe....mau gimana lagi coba.

ai satu persatu dari

Disebelah barat, walaupun plengkung ini telah tiada karena dirobohkan pada jaman Belanda, gerbang ini digunakan untuk beberapa pasukan keluar masuk, seperti pasukan wirobrojo, bugisan dan beberapa pasukan lainnya bila berperang. Gerbang ini secara mistik adalah gerbang aman dan dapat digunakan untuk keluar masuk semua masyarakat yang akan sowan menghadap sang raja, dengan kata lain gerbang ini tanpa rajah dari keraton.Kata plengkung berarti pintu gerbang kota. Sedang kata jagabaya berasal dari dua usnsur kata jaga 'menjaga' dan baya 'bahaya'. Secara keseluruhan kata jagabaya berarti menjaga marabahaya.Sehingga plengkung ini sebetulnya digunakan untuk memobilisasi pasukan kedalam maupun keluar istana.

2. Jagasura

Gerbang atau plengkung ini berada tepat diutara pasar ngasem atau tamansari, saat inipun plengkung ini telah sirna karena jaman.Plengkung ini digunakan untuk keluar masuk sentono (kerabat) kerajaan bilamana akan keluar dari istana.Kata jagasura berasal dari dua unsur kata yakni jaga 'menjaga' dan sura 'berani'. Dengan demikian,Plengkung Jagasura memiliki arti sebagai pintu gerbang (tempat keluar masuk) kompleks keraton yang melambangkan rasa keberanian.Rasa berani untuk membela rakyat kecil inilah yang diperlambangkan dengan Plengkung Jagasura ini, bahwa tiap dada seorang bangsawan Jogjakarta terpatri rasa berani membela yang benar dan membrantas yang salah.


Diantara kesemua plengkung, hanya plengkung inilah yang merupakan tempat terlarang bagi sultan Jogja melewatinya, karena memang didalamnya telah terpasang rajah untuk sultan yang masih hidup. Dengan kata lain, hanya sultan dalam kondisi mangkat (wafat) yang boleh melewati plengkung ini, karena sesuai dengan nama plengkung ini, maka perjalanan ke surga akan tanpa hambatan.

Bangunan ini terletak di sisi selatan dari kompleks benteng Keraton Yogyakarta. Kata nirbaya berasal dari dua unsur kata yakni nir 'hilang, tanpa' dan baya 'bahaya'. Dengan demikian, Plengkung Nirbaya mempunyai arti jalan keluar masuk ke keraton tanpa bahaya, maksudnya ialah jalan yang memberikan keselamatan. Hal yang terjadi ketika Sri Sultan HB IX mangkat maka semua putera ndalem tidak boleh melewati plengkung ini, mereka hanya melewati plengkung tarunasura kemudian bertemu dengan iring2an jenazah Sri Sultan HB IX di pojok beteng wetan.


Nama salah satu bangunan yang berfungsi sebagai pintu gerbang untuk keluar masuk kompleks Keraton Yogyakarta. Bangunan ini terletak di sisi timur kompleks benteng Keraton Yogyakarta. Kata tambakbaya berasal dari dua unsur kata yakni tambak

'segala sesuatu yang dijadikan penghalang air' dan baya 'bahaya'.

Nama Tambakbaya tersebut dimaksudkan sebagai penghalang marabahaya. Plengkung ini juga digunakan untuk memobilisasi pasukan ke dalam maupun keluar dari keraton, selain ini plengkung tambakbaya selayaknya jagabaya adalah aman digunakan untuk masyarakatumum memasuki areal istana, karena cenderungplengkung ini aman dari rajah.

5. Tarunasura

Nama salah satu bangunan yang berfungsi sebagai pintu gerbang untuk keluar masuk kompleks Keraton Yogyakarta. Bangunan ini terletak di sebelah utara pada sisi timur dari kompleks benteng Keraton Yogyakarta. Kata tarunasura berasal dari dua unsur kata, yakni taruna 'muda, pemuda' dan sura 'berani, pemberani'. Nama Tarunasura berarti pemuda yang berani.

4 komentar:

  1. Wah, bagus sekali ulasannya. Ngga nyangka kalo ternyata ada banyak plengkung.

    BalasHapus
  2. ya itulah, kadang banyak orang gak tau kan....cuma sharing aja semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  3. whaaa,, lama tinggal d Jogja malah baru sadar ada beberapa plengkung yg gak pernah sy tau..
    :((

    BalasHapus
  4. boleh tau sumber nya? atau mungkin ada info lain filosofi dari bangunan2 yang lainnya di jogja , sleman khususnya?

    BalasHapus