Minggu, 24 Mei 2009

isolasi = i love u

Isolasi merupakan titik awal dalam melakukan kerja molekuler, sebab tanpanya kita tidak akan dapat menguak hasil dari sebuah DNA yang dimiliki oleh tiap2 organisme, tapi apakah teknik isolasi itu sama ?

Tidak tentu aja tidak, sebab tiap organisme memiliki protein yang berbeda dan susunan dan fungsinya masing2, tidak kurang tidak lebih. Tapi pada dasarnya teknik isolasi itu adalah mengambil DNA dalam suatu organisme dengan menyingkirkan banyak sekali protein penganggu tanpa harus merusaknya, itulah seninya….kalaulau memang tidak boleh disebut seni saya minta ma’af.

Tapi buat saya, isolasi DNA dari organisme adalah merupakan suatu seni mengenal ‘sesuatu’. Layaknya kita mengenal pacar kita, kita harus tau dulu karakternya dan kita baru susun strategi untuk bilang ‘I love u’ ama dia kan, seperti itu juga dengan isolasi, kita kenalin dulu karakter dari organisme ini setelah itu kita baru tentukan dengan zat atau enzim apa aja kita akan isolasi DNA nya, kalau kita tidak lakukan itu muskil kita dapat yang terbaik. Memang sih ada beberapa protocol yang telah ada, namun itulah kekalahan kita, kita tidak tahu untuk apa tiap element yang diikutkan dalam protocol itu untuk sample kita, layaknya biasanya orang bilang jatuh cinta dengan bunga nah kalau pacar kita gak mau bunga gimana ?, berabe kan…..

Setelah kita menyelami apa itu DNA yang dimiliki maka kita akan dengan mudah ‘menyuruhnya’ keluar dari persembunyian….itulah seninya. Bukankah kalau cinta semua dilakukan demi sang kekasih, kita buat DNA jatuh cinta dengan kita. Suatu kata yang mudah tapi sangat susah dilakukan, sebab lebih dari seribu enzim yang digunakan dan lebih dari satu juta unsur yang menjadi pilihan, mana yang tepat harus segera dilakukan.

Seperti itu juga yang saya alami dengan ganja kering…..tunggu publikasi saya ya ! ! ! !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar